Pekan silam HS Black Dog Community, Jombang kembali beraksi. Dengan turut serta meramaikan pagelaran adventure, dengan titel "Durung Tahu Mbrasak Adventure 2021", yang digelar di seputaran desa Mojopangi, Mojokerto.
Dibaliknya ada misi mulia, yaitu sebagai penggalangan dana yang dikemas dalam sebuah baksos untuk pembangunan mushola.
Tapi, squad HS Black Dog Community kali ini hadir 13 rider, yaitu Abah Saman, M Fatkul, Galang, Domik, Rama, Ratno, Salim, Kecet, Iba, Fadly, Babar, Cak Pur dan Wiwin.
Di special event kali ini, HS Black Dog Community, Jombang sedikit mengalami kendala, setelah Wiwin rider srikandi mengalami cidera, usai menempuh jarak kisaran 1 KM.

H. Saman Presiden HS Black Dog Community, Jombang jadi tak bisa sepenuhnya ikut jalur, sebab mesti mengawal Wiwin ke rumah sakit, untuk mencari penanganan lebih intensif.
Wiwin tak seperti biasanya, sebab dikenal tangguh menghadapi berbagai medan dan kondisi trek. Jadi, tak ada yang menduganya kalau sampai mengalami acident.
Tapi, route kali ini memang menantang. "Sebab, didominasi bebatuan dan vulkanik cadas tapi licin. "Jadi, harus presisi dalam pemakaian gigi transmisi, "sebut M. Fatkul Pangeran Baja Beton Racing Team, yang setahun ini aktif berlaga di adventure.
Sejak awal kami semua telah siap dengan berbagai resiko. Alasan itu pula, H. Saman, menyarankan setiap rider, untuk tetap aktif menjalankan fisik secara swadaya, tapi terkontrol.

"Entah badminton, joging, sit up, push up dan aktifitas lain yang prinsipnya untuk memperkuat otot bahu, kaki dan pernapasan, "jelas Babar kakak kandung M. Fatkul.
Hal demikian memang benar, sebab banyak pengaruhnya terhadap aktifitas di adventure. Mode kebutuhan fisiknya justru lebih atraktif, dibanding motocross dan grasstrack.
"Lagian juga tak bisa diprediksi, bagian anatomi mana yang dihadapkan dengan power extra, "tambah Babar yang pede dengan badminton untuk memperkuat basic fisiknya.

Tapi, saya yakin dengan kejadian ini, Wiwin tak akan trauma, tapi justru lebih berani dengan medan yang extrem.
Kejadian ini persis dengan pengalaman saya saat laga di GTX, maupun adventure. "Saya optimis, Wiwin nantinya akan memiliki bekal tambahan skill dan nyali, "yakin Domik.
Untuk panjang route kali ini menganut kisaran 50 KM, juga terdapat sungai bagian dari jalur adventure.
Secara variabel trek, sangat memforsir fisik, tapi sungguh mengasyikan. Belum lagi setelah mendapat guyuran hujan. Teknik dan fisik, otomatis diuji.

Makin spesial, tanjakan berhadiah yang berada di seputaran dusun Sumberjati, Mojokerto, di stage pertama, kabarnya Domik di kelas CBU dengan gacoan KTM Enduro 350 cc, mampu melaluinya dengan singkat.
Padahal, kontur tanjakan kali ini dilengkapi roller, yang membutuhkan konentrasi tingkat tinggi, sehubungan dengan kontrol RPM dan speed.
Termasuk di tanjakan berhadiah di stage ke dua, lagi-lagi Domik di kelas CBU lolos di urutan ke dua. Kerenya, untuk tanjakaan berhadiah di kelas Non CBU, hanya Domik yang mampu menyelesaikanya.

Sedang di tanjakan berhadiah stage ke tiga, di dua kelas CBU dan Non CBU, Domik mampu menjadi jawara.
Hal ini pula yang menjadikan HS Black Dog Community, Jombang terus menjadi sorotan komunitas adventure. Sebab, di beerbagai event adventure mana saja selalu tampil, jawara pula di setiap sesi tantangan tanjakan berhadiah ! teks - foto : enea