Evolusi Rangka Off Road - DQ Motor, Surabaya : MEMADUKAN KEKUATAN, BOBOT & ESTETIKA

Janal Chunk DQ Motor, Surabaya. Berusaha mengkombinasi kekuatan, bobot & estetika desain sport trail. Janal Chunk DQ Motor, Surabaya. Berusaha mengkombinasi kekuatan, bobot & estetika desain sport trail.

Janal Chunk, kembali meluncurkan jurus baru, terkait perkembangan dan evolusi modifikasi sport trail di tanah air. Orderan rangka GTX dan sport trail, kembali meluber disaat makin tingginya waktu luang penghobi off road di tengah wabah covid-19.  

Janal, mantan crosser executive yang aktif mengikuti perkembangan grasstrack dan kelas sport trail itu, makin memahami fenomena off road roda dua di tanah air. Antara kebutuhan dan keinginan dikombinasi oleh Janal, dengan konsep yang lebih baik. Kuncinya ada di kekuatan, bobot ringan dan estetika.

Misal dipakai kompetisi, meskipun hanya sekedar happy n fun bersama kerabat, kekuatan harus dipertimbangkan. Kontruksi rangka mesti logis dan jangan sampai spekulasi. Memang pada point ini saya punya kekhawatiran cukup tinggi.

Teknik pengelasan. Detail & rapi menjadi prioritas.

 

Sebab, saya tahu betul, soal tumpuan, penopang, tahanan tekan, tahanan tarik hingga teknik pengelasan yang paling ideal untuk itu. “Jadi naluri crosser pada point ini berusaha saya konversikan ke soal kekuatan, “beber Begawan DQ Motor di Jl. Ketintang Baru Selatan 1/62, Surabaya.

Kemudian mengenai bobot, ini bagian yang tersulit. Sebab, sudah menjadi tuntutan pasar, sehubungan dengan wabah dan terminology crosser, yang memiliki persepsi bahwa rangka ringan lebih menguntungkan soal power to weight ratio.

Bahan rangka. Bobot disusut & kontruksi diperkuat.

 

Dari sini, ketebalan bahan plat mulai saya susut, tapi dari sisi kontruksi saya revisi lebih rinci. Tujuanya sama, kalau sebelumnya bahan lebih tebal dan kuat. Tapi sekarang bahan tipis, tapi kontruksi lebih banyak penopang dan tambahan penguat. Seperti sub frame penopang jok dan bodi buritan.

Itupun berjalan dari hasil testcase dan saya pribadi sebagai testernya. Langsung ke pengujian di level kompetisi. Bukan hanya soal kekuatan yang saya kaji dan konversi dalam bentuk data. “Tapi, pengaruh ke center of gravity, juga menjadi perhatian, terlepas dari masalah suspensi, ”kata Janal.

Sentral kontruksi rangka. Menjadi perhatian utama soal bahan & detail kontruksi.

 

Dari situ nantinya pasti akan didapat input, terkait sentral kontruksi, butuh di depan, tengah atau belakang, yang harus dioptimalkan. Dan sebelumnya, sudah saya imajinasikan bahwa kontruksi di titik depan untuk brand A dan tengah untuk brand B dan brand C lebih pas di belakang. “Dan masing-masing basic brand kuda besi, selalu ada cirri khas soal pengaruh gravitasi, ”yakin Janal.   

Keprisisian rangka & tangki. Menjadi bagian vital & menentukan estetika sambungan nat bodi.

 

Menginjak bagian estetika, bukan bermaksud ngejek apalagi nggojloki ya. Ada beberapa crosser yang ikut berlaga, hanya sebatas kebutuhan fisik, serius ingin mengukir prestasi. Ada pula yang pingin cari kesibukan dan ruang komunikasi sesame penghobi.

Nah di level penggemar off road yang cari kesibukan ini, biasanya fokus dan menjadi hal mutlak soal fashion rancang bangun sport trail, sampai estetika. Tuntutan detailing harus dapat dan rasional, tak asal ngelas dan tempel.

Dudukan oil cooler & grill. Detail fitur rangka & menjadi pemanis sekelas factory.

 

Tuntutan di level ini amat sangat benar dan harus berani menerima fakta, untuk mengkesampingkan dulu idealisme. Padahal kalau dimasukan ke rumus jumping, berm dan saat jatuh, nggak ada pengaruhnya. Tapi, ya itulah pasar.

Dari sini dapatlah tampilan desain dan performa yang lebih segar. Sebab, banyak fitur yang bisa diusung. Seperti grill sebagai pemanis sistem pendingin, misal dipasang oil cooler atau radiator hanya sebelah. Sampai kerapian nat sambungan panel bodi. Untuk finishing, biasa saya tinjau dari proporsionalnya tinggi bodi depan belakang. Saat kondisi bobot kering, maupun saat dinaiki.    teks - foto : collins