Mama Alan BM2 Racing Team, Sidoarjo : RIDER ROOKIE DRAG BIKE PENANTANG DI SPORT 2 TAK RANGKA STANDAR 155 CC

Mama Alan BM2 Racing Team, Sidoarjo. Momen regenerasi rider rookie drag bike Jawa Timur & optimis menembus 5 besar. Mama Alan BM2 Racing Team, Sidoarjo. Momen regenerasi rider rookie drag bike Jawa Timur & optimis menembus 5 besar.

Kabar terbarunya Jalik tuner BM2, Genjong Lor, Sidowareg, Jombang belakangan ini aktif menjadi instruktur rider drag bike. Wow, itu artinya selain menjadi tuner juga merangkap instruktur. Memang pantas, sebab Jalik juga sebagai veteran rider drag bike, yang lama gantung helm. Tapi, dengan latar belakang Jalik sebagai rider, justru lihai mengorek mesin. Sebab, saat menjabat sebagai rider, Jalik dikenal jago seting dan paling rewel lagi. Tapi, itulah rider professional, mintanya mesin serba perfect.

Alan rider Mama Alan BM2 Racing Team, Sidoarjo. Saat final seting speed di Jl. By Pass Mojoagung & menjadi ajang pemantapan gaya start paling singkat.

 

Nah, sekarang karier Jalik sebagai rider didedikasikan untuk rider-rider rookie, seperti Alan asal Sukodono, Sidoarjo. Awal mulanya, Alan hanya mengorder korekan mesin sport 2 tak rangka standar 155 cc berbasic Ninja 150 cc.

Dari hasil tinjauan dan komunikasi orang tua Alan, yang memang ingin mengkader putranya berprestasi di karapan 201 meter, tentu saja hal ini menjadi cambuk bagi Jalik. Sontak, semangat 45” Jalik serasa terpacu dan muncul di permukaan. Bahkan ibunda Alan, terkesan cukup senang dengan hobi prestasi Alan di dunia otomotif ini.

Hasil chemistry demikian ini, Jalik sepakat menarik benang merah untuk memberi nama Mama Alan BM2 Racing Team, Sidoarjo. “Semoga saja nama tim ini juga menjadi babak baru eksistensi dan kaderisasi rider rookie drag bike Jatim, ”kata Jalik.  

Ibunda & Alan. All out suport putra tercinta di olehraga otomotif berprestasi.

 

Bahkan korekan Ninja 150 diterapkan menu terbaik, sebagai komitmen Jalik untuk menghantar Alan hingga prestasi. Sebab, menurut Jalik untuk saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk riset dan riset. Melainkan lebih tepat sebagai proses percepatan, mengejar perjalanan kompetisi yang tengah berjalan.

Demikian dengan metodhe korekan yang diaplikasi. Berlangsung kompleks, dari silinder cop, blok silinder, hingga crankcase. Untuk instalasi pengapian tetap ada rubahan, aplikasi CDI TS 125 dan RC 100, dicari perbedaan yang paling stabil dongkrak power tengah atas.

Tampilan kuda besi wajah lama. Telah direfresh dengan tampilan baru & semangat baru.

 

Sebab, untuk saat ini racikan gigi rasio mengalami perubahan, sebagai input dari best time yang diukir di kelas sport 2 tak rangka standar 155 cc, saat ini sudah menembus di angka 7,2 detik. “Jadi, memang harus all out untuk melayaninya, ”lontar Jalik yang lagi mengusut panjang pendek stringer knalpot yang diaplikasi.

Makin ironis lagi, Jalik tetap mengacu ke kapasitas mesin 150 cc. Dengan maksud, ketika ada even di seputaran Jogja dan Jateng, bisa tampil. “Sekaligus sebagai upaya membangun jam terbang dan mental bertanding Alan, untuk tampil professional, ”sebut Jalik. Alasan itu pula, tampilan kuda besi lama berganti baru, sebagai upaya untuk membangkitkan semangat baru Alan di karapan 201 meter.   teks - foto : rio