Yamaha All New Vixion, Malang : BERKAT SUM RACING SIAP JABANI SPORT FAIRING !

Lama menghilang dari lingkup kuda besi, yang biasa meramaikan kisah dan cerita adu kebut di jagad pemuja speed.

Setelah tergeser wabah sport fairing satu liter setengah, yang ramai diluncurkan pabrikan raksasa Japan.

Kini, pelan tapi pasti kuda besi tipe sport naked itu kembali marak, dipinang milenial.

Untuk dijadikan basic up grade performance, seperti Aditya Rama Saputra from Kalipare, Ngalam.

Adit sapaan bekenya memilih All New Vixion, yang telah dibekali assist sliper clutch.

Dan mendaulat RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo.

Kali ini spesial ditangani M. Holly, rider nasional yang mengembangkan ilmunya soal mengorek, sampai mendalami teknik final seting.

Holly duet dengan Fery, siswa RAT Motorsport, yang mulai khatam soal remap ECU Fuel injection. 

"Jadi, tak lagi berasa kulit luarnya saja, tapi inti dari inti detail pengaruh modifikasi option part mesin, lebih saya pahami, "senyum M. Holly.

Up grade performance kali ini, ada yang beda pada racikan camshaft.

Pasalnya, request Adit menyasar pada kebutuhan ngabers dan touring.

"Kalau diterjemahkan, performa speed setiap percepatan, hingga top speed wajib merata, "tebak Holly.

Dengan detail, Cam in open 22 derajat close 56 derajat, sedang Ex open di 55 derajat dan close di 21 derajat.

Hingga mampu pengaruhi pencapaian lift cam in 8,4 mm dan lift cam ex 8,3 mm.

"Dengan angka overlap cam in 2,6 derajat, dipadu overlap cam ex 2,4 derajat, "beber M. Holly sembari melirik catatan tesisnya.

Sampai disini saja, tarjet M. Holly kental mengejar gasingan tengah atas.

Makin mantap, rombakan camshaft disempurnakan pemakaian katup jenis carbon, berdiameter 22 mm (in) dan 19 mm (ex), dengan tangkai 4,5 mm.

"Memang, konsekuensi oli mesin lebih encer, tapi akurasi mekanis katupnya lebih presisi, saat mesin dingin maupun tinggi, "yakin M. Holly.

Dalam mode matic, intake dan exhaust didesain ulang dan tak sekedar lebih besar.

Point hambatan di lubang masuk dan lubang buang jadi tinjauan.

"Guna mengoptimalkan gas buang dan gas speed, yang dijamin injector aftermarket, berspesifikasi 220 cc/minute, "jelas M. Holly yang menyematkan knalpot aftermarket spek kompetisi.

Dasar itu pula, throttle body dipinjam dari produk SUM Racing, dengan inlet 36 mm komplit dengan joint intake-nya.

Pas mengawal kubikasi mesin yang telah meningkat.

Melalui penggantian piston 63 mm plus blok silinder dari SUM Racing, berikut stroke yang bergeser menjadi 66 mm.

Kerenya, stroke up hasil garapan RAT Motorsport, Sidoarjo, "nol paking".

Konsekuensinya, piston memakai high dome "mentah", pengaturan perbandingan kompresi jadi relatif mudah, "sebut M. Holly yang ngeplot di angka 13,3 : 1.

Dari rubahan dan modifikasi all item ini pula, membuat Adit tersenyum puas.

Usai mengetahui torehan power maksimal sanggup menyentuh di 32 HP, bersanding torsi maksimal 23 Nm.

Hingga merujuk ke penggantian final gear 14-39 dari standar 14-42, untuk memulurkan power band yang relatif singkat.   skg