Evaluasi untuk mengatrol kualitas drag bike terus dikaji, sebagai komitmen atas konsistensi misi visi menggairahkan drag bike di Indonesia.
Tak sekedar menjadi statement untuk memikat peserta, tapi makin kesini kian meruncing dan sengit.
Hingga menelurkan ide dalam menciptakan atmosfir kompetisi lebih dramatis, setelah mengacu ke latar kompetisi nasional.
Seperti perhelatan Bupati Cup Drag Bike, Ponorogo, yang Fenomenal, hasil garapan Maulana Racing Organizer from AE Indonesia.
Berlangsung selama 2 hari di seputaran Jl. Juanda, Ponorogo dan diback up sepenuhnya oleh Racing work, Juragan Cantik, SRC dan Galeri Smartfrend Ponorogo.
Peluang final seting dan replacement option part, pacuan team drag bike, jadi terakomodir sempurna, setelah mengevaluasi data real time.
Belum lagi, hadiah yang diganjarkan sungguh fantastis, berupa satu unit motor bebek, bagi pendulang point tertinggi, di laga tunggal ini.
Praktis dan otomatis mendapat atensi serius, dari team drag bike new comer, privater hingga papan atas.
"Di event ini terhitung menjadi ajang adaptasi formasi rider dan gacoan terbaru, persiapan hadapi musim kompetisi drag bike 2023, "sambut Praci tuner Patas Jatim, yang kini stay di Pacitan.
Pemaparan Praci memang logis, ketika meninjau animo kelas sleep engine, mengalami peningkatan signifikan dari segi starter.
Salutnya, di sesi R & D-nya, pemakaian part racing dan manual tech-nya, mengadopsi komposisi 40 : 60.
Kalau diterjemahkan, kapasitas dan kualitas bertempurnya sleep engine, lebih dominan mengadu skill individu engine builder atau tuner.
Maka, menjadi hal rasional ketika kelas ini makin diminati, sebab tak terbengkalai momok bajet dan beradu part racing numero uno.
Sleep engine persis fenomena matic 200 cc di tahun 2012 saat berada di peak season !
Semua beradu jurus dan rumus misterius, dinamika berjalan sukses terkonversi menjadi angin segar.
Yap kalau diterjemahkan, ada kelas, ruang dan peluang baru, bagi champion baru.
Dan tak lagi diorbitkan oleh gerbong lama, kalkulasi psikis sukses mendatangkan starter baru.
Imbasnya, bengkel bubut sebagai element industri kreatif otomotif kebagian berkah, memaksa kawin silang dan kanibalan part OEM.
Bengisnya torsi dan HP jajaran kuda besi ini pula, lantas memunculkan debat kusir kemampuan traksi tapak kaki.
Terkait power to weight ratio, yang menjadi momok kelas ini.
Sampai saat ini, masih random brand tapak kaki yang diaplikasi, konsekuensinya gaya bawaan rider jadi terpola.
Hingga memunculkan missed dan membedah klasifikasi rider yang suka joint, yang berkesempatan sesi setingnya di lokasi.
"Mengingat, hanya rider inti yang bisa mengantisipasi sebuah kelebihan, yang berbalik menjadi ujian, "sebut Agung Unyil ex rider drag bike yang kini banting jok jadi engine builder di kawasan Tanggulangin. skg