Kekuatan Dmillers Racing Team di musim kompetisi karapan big bike di 2021 makin ngeri. Seolah siap menabuh genderang perang. Strategi yang dipersiapkan sejak Agustus 2020 silam, hampir mendekati ke tahap final.

Dari segi performa menyeluruh kuda besi Dmillers Racing Team, juga memasuki tahap final seting. Dari Kawasaki H2, R25, ZX600, CBR 250RR, ZX 250RR. Sekali lagi, ini merupakan bukti nyata keseriusan Gunawan Big Boss Dmillers Racing Team.
Bahkan, hasil racikan Dmillers Workshop dengan Max Iqueteche sebagai arsiteknya itu, telah diuji dalam special event Dmillers Time Trial di sirkuit GBT, Surabaya, di bulan silam.

Pertimbangan dan latar belakang dari strategi Dmillers Racing Team, maka best time kuda besi yang diinfokan hanya sebatas sport 250 cc yaitu 7,6 detik dan sport 600 cc menembus 6,8 detik di 201 meter.

Secara manajerial memang sempurna, berbagai persiapan dipastikan telah matang di akhir tahun 2020. Termasuk kabar terbaru, hadirnya rider kawak yang hampir 25 tahun malang melintang di dunia karapan.

Dia adalah Ricko Bochel asli arek Suroboyo. Sejak berita ini diturunkan, Ricko resmi dikontrak dan menjadi keluarga besar Dmillers Racing Team. Nilai kontraknya fantastis, menembus Rp. 75 Juta.
Melalui acara makan malam di Bon Café, Graha Family, Surabaya, Ricko membicarakan kesepakatan kontrak bersama Roy Sylvago Manager Dmillers Racing Team. Dan disepakati dengan tanda tangan Memorandum of Understanding (MOU).

Ricko didaulat untuk berlaga di kelas sport 250 cc open, sport 250 cc tune up, sport 600 cc dan sport 1000 cc.
Untuk basic kuda besi 1000 cc, ada 2 brand kandidat yang dipilih, yaitu ZX 10R dan GSX 1000R.
Ricko, melengkapi formasi rider dan kelas karapan big bike, yang lebih dulu diputuskan dalam strategi awal, yaitu Sultan Herex Qbot dan Rendy PS.

Dengan demikian Dmillers Racing Team, telah memiliki “trisula”, yang siap mencabik-cabik peta kekuatan karapan big bike di tahun depan.
Sebab, dengan kedatangan Ricko, hampir seluruh kelas yang dilombakan di karapan big bike, telah dijabanin Gunawan Big Boss Dmillers Racing Team.

Cukup bangga dan terenyuh perasaan Ricko, yang dikenal sebagai rider all type motorcycle. Sebab, kalau di karapan 201 meter regular, Ricko mesti fight dengan rider belia.
Tapi, kalau di karapan big bike, Ricko seakan menemukan fase kompetisi baru. Belum ada istilah “jawara dan mendominasi”. Disini Ricko tampil berupaya memberikan energy positif squad Dmillers Racing Team, lebih optimis berada di puncak prestasi.

Semua tahap belajar, melirik dan mencari setingan best performa dan bongkar pasang formasi, dari rider sampai tuner.
“Peluang, membawa Dmillers Racing Team, ke puncak prestasi masih terbuka lebar, untuk kelas sport 250 cc open, sport 250 cc tune up, sport 600 cc dan sport 1000 cc, ”janji rider yang lantang mengumandangkan slogan “Nek Wani Ojo Wedi-Wedi, Nek Wedi Ojo Wani-Wani”.
Kalau diilustrasikan persis di 2015, saat pertama kali kompetisi sport 4 tak 250 di trek karapan. Sama-sama start dari nol dan bukan sebagai kompetisi yang telah berjalan dan telah ada jawaranya.

Saya pastikan all out, mengumbar speed di kelas sport 250 cc open, sport 250 cc tune up, sport 600 cc dan sport 1000 cc. Tetap ada tahapan adaptasi dan pengenalan karateristik big bike lebih mendalam lagi.
Intensitas komunikasi dengan divisi teknik akan saya tingkatkan. Input soal performa mesin akan saya kembangkan lebih baik dan mendalam. Khususnya pada pengenalan limit power dan torsi produktif mesin big bike.

Dari data ini akan saya kelola dan realisasi dalam penyempurnaan gaya balap, dari limit mengumpan RPM saat start, pemakaian power band dan mencari komposisi setingan suspensi dan tapak kaki untuk maksimalkan traksi.
Karapan big bike, segalanya bagi saya. “Sebab, saya nilai sebagai ajang supremasi kompetisi tertinggi karapan, di tanah air, ”semangat Ricko.

Di momen sakral ini, Roy menambahkan, “Ricko tak hanya menerima kontrak fresh money Rp. 75 juta saja. Ricko juga mendapat fasilitas, Start Money, Bonus Podium 3 Besar, Transportasi - Akomodasi dan Asuransi Kesehatan”.
Ricko mendapat kontrak yang proporsional, sebagai bentuk tim karapan yang professional. “Sesuai, misi dan visi awal dibangunya Dmillers Racing Team, yang siap menembus jenjang event karapan international, ”tegas Roy.
Melalui tahapan dan rangkaian event karapan di Thailand, yang telah menjadi acuhan tim-tim karapan Asia Pasific. Totalitas profesionalisme yang telah kita tanamkan sejak Agustus 2020, saat dilaunchingnya Dmillers Racing Team, juga sebagai preview dalam persiapan menyambut event karapan international.

Skala prioritas, dari sisi teknis dan formasi rider, akan kita rumuskan dalam data statistic, untuk memantau progress ke depan. Agar lebih mudah, mengeluarkan jurus dan strategi baru, yang dinilai segera direalisasi.

Sehubungan dengan proses mengawal rider-rider Dmillers Racing Team, saat dihadapkan dengan jenjang level kelas yang akan diikuti.
“Pastinya, dengan tetap memegang tongkat komando atas, agar formasi Dmillers Racing Team, selalu berjalan solid dan harmonis, ”papar Roy.
DRT OFFICE, SURABAYA MENJADI SENTRAL KENDALI DMILLERS RACING TEAM
Sebagai komitmen dan keseriusan Gunawan Big Boss Dmillers Racing Team, juga telah dipersiapkan DRT Office di seputaran Perum Citraland, Surabaya. Diperkitrakan di 2 minggu lagi bisa ditempati dan beroperasi.

DRT Office lebih tepat disebut sebagai basecamp DRT Squad atau rumah kedua DRT Squad. “Komunikasi antar rider dan antar divisi, sampai menyusun strategi akan dibahas dan dikupas di DRT Office, ”urai Roy Sylvago Manager Dmillers Racing Team.
Termasuk urusan IT dan promosi, akan ditempatkan di DRT Office yang akan berdampingan dengan DRT Garage. Basecamp ini juga menjadi pelengkap legalitas, Dmillers Racing Team.

Dengan keberadaan sebuah office yang nyata. Secara jangka panjang, pastinya ikut menjadi list, pertimbangan pihak sponsor yang akan bergabung.
Misal, ketika di tengah perjalanan nanti, prestasi Dmillers Racing Team cukup gemilang dan menjadi perhatian tim-tim karapan big bike.

Jadi, kalau boleh dibilang hampir sama dengan profil tim-tim balap dunia. Serba terkontrol, terpantau dan termenej dengan professional.
Dan pertimbangan sebagai rumah kedua DRT Squad, maka property yang ada di DRT Office, akan kita lengkapi dengan berbagai sarana. Dari mini Bar, simulator balap, PS 4, peralatan fitness, sampai LED untuk menonton Live event karapan dunia.

“Secara fungsi tetap memberikan bekal pemahaman dan wawasan, bagi DRT Squad, tentang karapan dan berbagai visual aktifitas didalamnya, ”beber Roy.
Sekilas infonya, Gunawan juga akan turun di laga drag race. Mengandalkan basic gacoan BMW 320i, yang telah diupgrade dari performa mesin, suspensi dan tapak kaki, di salah satu workshop racing terkemuka di Bandung.

Akumulasi angka HP dan Torsi maksimalnya, masih dirahasiakan. Sebab, musim kompetisi drag race di 2021, Gunawan ingin membuat kejutan di depan mania drag race. Khususnya para penghobi European Domestic Market.

Tahap perdana dan penjajakan, akan berlaga di kelas bracket 8,5 detik dan 9 detik. Untuk di even nasional, kemungkinan berlaga di kelas Bracket Pro Stree.
Untuk pembalap yang akan dipakai dan masih dalam bentuk wacana berinisial LX. “Setelah ada komunikasi dan tanda tangan kontrak dengan pembalapnya, akan kita sampaikan secara resmi, “urai Roy. teks - foto : collins/DRT