Honda Mega Pro 02, Sidoarjo : PLATFORM SQUARE REQUEST BOS EKSPEDISI & TEMBUS 38,6 HP

Mega Pro. Bertransformasi jadi GL-125 dengan performa khas herex. Mega Pro. Bertransformasi jadi GL-125 dengan performa khas herex.

Sidoarjo memang layak dinobatkan, daerah paling produktif mencetak petarung herex, eh penghobi herex. Makin kesini, banyak yang terinfluenz herex. Ada herex style, herex KW sampai herex asli.

Tapi, lain cerita dengan Fadhil Firmansyah, owner Mega Pro lansiran 2002, berparas GL-125 yang 11-12 desainya dengan GL-100. Eksmud pemilik CV. Multi Jaya Lokgindo, Candi, Sidoarjo yang lama malang melintang di segmen bisnis ekspedisi itu, mengaku membangun herex hanya untuk melayani dan jawaban saja.

Jujur, kalau pas riding disalip herex, degup jantung langsung naik. “Kalaupun ingin berekspresi racing, layaknya di sirkuit, ”sindir Fadhil.

Lantaran itu Fadhil jadi jahil. Mega Pro lansiran 2002 keseluruhan fitur dan detail bodinya digantikan GL-125. Lebih pas disebut bedol desa bodi GL-125. “Jelinya, adaptor, bracket dan bushing penopang tangki, cover aki dan jok, dirancangnya jeli dan safety. Hingga tetap senyap saat menerima rambatan vibra mesin.

Fitur bodi & detail. Adopsi GL-125 & dilengkapi bracket yang terukur.

 

Spesial untuk modifikasi mesin, Fadhil mendaulat RAT Motorsport, Sidoarjo, workshop yang dikenal kaya inovasi dan jago injeksi pula. Tipikal power mesin, dibuat beda, sebab diklaim memiliki power produktif di rentang seluruh RPM.

Fikri yang kali ini berkolaborasi dengan Sahex mekanik RAT Motorsport, Sidoarjo mengadopsi platform stroke dan bore sama, alias square, yaitu 70 mm x 70 mm, guna mengejar 269 cc. Kali ini piston dipinang dari Kawahara dengan pen 15 mm, berikut penambahan paking diral 6,5 mm.

Paking 6,5 mm. Siasati stroke 70 mm.

 

Hasil uji dynotest mencekam dan bikin cemas. Sebab, grafik pencapaian power menunjuk 38,6 HP di 8700 RPM dan torsi maksimal 35,7 Nm. Tapi, menjadi sebuah kabar baik bagi Fadhil. Sebab, pencapaian power seperti ini, persis sesuai requestnya.

Sekarang, Fadhil bisa tersenyum puas. Berharap setiap kali riding, jumpa dengan herex yang pernah bikin degup jantungnya naik.  

Fadhil Firmansyah. Bisa tersenyum puas dengan performa Mega Pro berparas GL-100 hasil korekan RAT Motorsport.

 

Estimasi modifikasi mesin Mega Pro-nya, masih setia dengan blok silinder OEM Mega Pro, demikian crankshaft juga OEM Mega Pro. Tapi, setelah big end mengkonversi stroke 70 mm, tepi crankshaft ditambal daging. Hingga, diameter luar crankshaft setara ukuran Tiger.

Karbu Basic PE 28 mm. Silinder skep & venturi diremer mentok.

 

“Selain memperbaiki kayuhan torsi menengah atas, juga mengamankan material seputaran big end, ”jelas Fikri yang mengadopsi karbu PE 28 mm.

Meninjau spesifikasi karbu, menjadi tantangan bagi Fikri. Maksimalisasi performa karbu akhirnya berjalan. Melalui remer silinder skep dan venturi hingga mentok, diatas 31 mm. Nozzle Nozle dan needle jet, dikanibal dari repair kit Daytona. “Needle jet kontur lebih gemuk dan nozzle ada coakan ke arah in, ”tunjuk Fikri.

Pegas katup. Custom berbasic milik mobil & perbaiki akurasi overlap.

 

Respon torsi lebih nendang di gasingan bawah dan sesuai ekspektasi. Erat terkorelasi, pemakaian durasi camshaft 265 derajat (in-ex), dengan pencapaian overlap yang singkat.

Bahkan pegas katup sampai memakai tipe custom, dengan basic mobil. Profil 3.5 mm dan tinggi  45,5 mm. Racikan ini juga berdasar dari pemakaian katup 35 mm (in) dan 30 mm (ex).

“Jadi, sebanding kebutuhan untuk melontarkan stroke 70 mm, serta pengaruh makin beratnya bobot crankshaft, ”yakin Fikri yang mencangkok first reduction gear 21 dan secondary 70 mata.

CDI Predator. Optimal melayani sport dengan mesin platform square.

 

Dan pemerataan distribusi power mesin, final gear diseting 14-38. Diback up dengan pembentukan kurva pengapian yang terprogram pada CDI Predator. Menurut Sahex, interval peningkatan powernya lebih kasar. "Sebagai indikasi, bahwa sinkronisasi option part mesin hasil modifikasi sempurna dan sesuai rencana, "bangga Sahex. 

Knalpot Basic Mega Pro. Leher berganti steinless & ukuran menyesuaikan kebutuhan mesin.

 

Selain itu, seramnya nilai HP dan Torsi pacuan Fadhil ini, juga hasil kontribusi knalpot berbasic Mega Pro, dengan leher steinless. Untuk ukuran leher, bafel dan sarangan, Sahex menyesuaikan dengan kebutuhan mesin.

Kerenya, Sahex juga mengacu dari data dynotest, sebagai Standard Operating Procedure RAT Motorsport, Sidoarjo. Puji syukur, dapat ilmu baru meracik knalpot. "Faktanya, diameter leher knalpot, jenis bahan material, sampai sudut lekukanya, berpengaruh terhadap peningkatan Torsi dan HP, "yakin Sahex yang kini pasang mimik serius.   teks - foto : skg