Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX Team, Pasuruan : TRAINING ENDURANCE CROSSER KE CANDI TETEK, BENTUK KOMITMEN H. ROKHMAWAN TINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK CROSSER

H. Rokhmawan Big Boss Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX Team, Pasuruan & Dikco Manager Team. Terus menyusun strategi maksimalkan kualitas petarung Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX Team, Pasuruan. H. Rokhmawan Big Boss Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX Team, Pasuruan & Dikco Manager Team. Terus menyusun strategi maksimalkan kualitas petarung Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX Team, Pasuruan.

Untuk menajamkan gaya gedor petarung Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX Team, Pasuruan, pada minggu (27/9/2020) H. Rokhmawan Big Boss Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX Team, Pasuruan bersama crosser  dan pit crew, kembali menggelar olah fisik, dengan bersepeda cross country, di seputaran wilayah Kabupaten Pasuruan.

 

 

 

Mengambil check point start di pabrik rokok Boss Mild di desa Bulusari, Gempol, Pasuruan. Sebagai langkah persiapan, seluruh unit MTB rata-rata brand dunia, sengaja disediakan H. Rokhaman.

Tetap ada perubahan geometri, sehubungan pengaturan tinggi seat post, head stem, hingga meninjau tekanan angin ban, hingga didapat performa paling nyaman.

 

 

 

 

Dan tujuan cross country kali ini adalah Candi Sumber Tetek, di desa Belahan Jowo, Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Pasuruan.

Rute cross country yang biasa menjadi rute bersepeda H. Rokhmawan memang tepat, untuk mengolah endurance fisik crosser-crosser Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX Team, Pasuruan.

 

 

 

Pola dan cara melatih fisik sampai memanjakan crosser-crossernya, H. Rokhmawan memang dikenal ahlinya.  

Di kesempatan yang luar biasa ini, juga diikuti oleh petarung HRT MX-GTX Team, Tuban, diantaranya ada H. Excel, Agravino dan Ansel. Bahkan, H. Hartono owner tim dan S. Huda Manager tim, ikut cross country ke Candi Tetek.

 

 

 

Meskipun jarak pulang pergi kisaran 25 KM, tapi lumayan menantang fisik. Sebab konturnya terus menanjak, tapi smooth. Rentang 5 KM awal memang tak terasa, tapi menjelang 7 KM, durability fisik menjadi taruhanya.

Dari dasar itu, H. Rokhmawan menyiapkan service car Ford Ranger, sebagai pengawalnya.

 

 

Mengingat, di titik jarak itu tanjakan mulai ekstrem. “Fisik seolah diforsir terus, melawan tanjakan dan gravitasi yang kian bertambah, ”sebut Lantian Juan crosser Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX Team, Pasuruan.

Kendati sepeda yang dipakai MTB Hard Tail dan MTB FulSus yang dipakai, brand dunia, dengan dominasi merk Giant, tetap saja fisik taruhanya.

 

 

 

“Bahkan, keseluruhan crosser telah memaki mode crankset paling ringan, drive gear kecil dan driven gear besar, tapi memang taruhanya kemampuan fisik, ”timpal Dikco Manager Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX Team, Pasuruan yang kali ini menunggang Giant Anthem 2020.

Kondisi seperti ini memang tak boleh dipaksa, sebab itu saya pakai jam tangan yang dilengkapi detector detak jantung yang disensor melalui denyut nadi.

“Rumus detak jantung ideal, angka yang tersaji pada display jam tadi, dikurangi usia kita, ”jelas H, Rokhmawan.

 

 

Misalkan, tekanan detak jantung melebihi limit kemampuan sesuai input rumus tadi, indicator akan mengkonversinya ke peringatan suara. “Artinya, segera istirahat sejenak, hingga tekanan denyut nadi tadi kembali normal, ”urai H. Rokhmawan.

Dasar itu, ketika crosser yang ikut bersepeda mulai “lempar handuk” tanda menyerah, H. Rokhmawan memilih untuk rehat 15 menit, pada check point ke-1 di café tradisional jalur Candi Tetek, yang biasa menjadi peristirahatan para penghobi sepeda.

 

 

Harapanya disini, dengan mode bersepeda cross country dan menanjak ini, crosser-crosser bisa belajar mengolah nafas dan membagi kerja otot tangan, paha, kaki dan punggung,  tanpa memforsir kerja jantung.

“Memang butuh kebiasaan untuk mendapat ilmu soal endurance fisik ini, ”sebut H. Rokhmawan.

Tapi, kalau sudah terbiasa dengan pola training seperti ini, saya yakin saat dikonversi ke motocross, konsentrasi akan terjaga lebih bagus. Sebab, telah terback up dengan fisik yang sempurna.

 

 

Outputnya, gaya bawaan motor lebih istimewa dan pola pikir bisa tenang. “Sekalipun dihadapkan dengan pilihan saat berkompetisi, pasti singkat dan tanggap untuk mengambil keputusan, ”yakin H. Rokhmawan.

Kalau boleh berpendapat, fisik yang saya forsir saat cross country ini tadi, setara dengan berlaga dalam 1 motor kejuaraan bertaraf nasional. “Memang cukup bermanfaat buat crosser, khususnya dalam pembentukan endurance fisik yang lebih meningkat, ”nilai S. Huda.

 

 

 

Di check point ke-2 sekaligus menjadi tujuan cross country kali ini, yaitu Candi Sumber Tetek. Crosser mendapat kesempatan untuk memulihkan fisik dan menghirup oksigen yang cukup bersih, dari lebatnya hutan yang masih virgin.

Candi Tetek adalah cagar budaya peninggalan Majapahit, diperkirakan dibangun di tahun 1049, abad 11 masa Kerajaan Kahuripan. Nama lainya adalah Candi Belahan. Menurut situs cagar budaya, keberadaanya didahului Candi Patirtan Jolotundo.

 

“Merupakan situs kuno yang telah mendunia, didirikan Ratu Maruhani Sri Dharmodayana Warmadewa, raja penguasa Pulau Bali dari Wangsa Warmadewa, tenar dengan nama Udayana, ”detail H. Rokhmawan.

Kalau meninjau historynya memang luar biasa peranan Candi Tetek sebagai cerita sejarah, yang layak diceritakan ke anak cucu, termasuk crosser kesayangan kami ini.

 

Artinya selain mendapat manfaat dari cross country kali ini, saya juga yakin akan mudah untuk menyisipkan ilmu sejarah dengan suasana gembira seperti saat ini. “Meskipun bukan fak-nya di sejarah, minimal paham, apa dan bagaimana kisah cerita Candi Tetek itu, ”papar H. Rokhmawan.

 

Setelah rehat hampir 30 menit, squad Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX Team, Pasuruan balik lagi ke check point 1. Kalau berangkat tenaga terforsir, saat balik lebih enjoy, sebab identik dengan turunan.

 

 

Menu spesial sate cempe, gule kambing, udang gimbal, ayam goreng dan teh hangat telah menyambut. Pelajaran olah fisik melalui cross country hari ini, semoga bisa menjadi acuhan bagi crosser-crosser Rizqy Motor Boss Mild MX-GTX Team, Pasuruan setiap harinya saat di rumah.

“Setelah itu, monggo dinikmati hasilnya, ketika dilakukan dengan sungguh-sungguh dan terprogress, ”himbau Dikco.   teks - foto : collins