Kisah perjalananya menuju podium terbilang cukup dramatis, seiring perjalanan karier dan penjenjangan yang dilalui oleh Miftahul Andika Hamdan, nama lengkap Andika 117.
Memang campur tangan sosok orang tua-nya, tak bisa lepas dari Andika, saat memulai kariernya sejak di MX 50 cc.
Ihwal dari latar otomotif roda dua yang dimiliki Musri, sang Ayah, yang sempat belajar langsung pelatihan bersama tim Honda Jepang bersama pembalap Popo Hartopo di era tahun 1980-an.

Mandiri dan program swadaya orantua selaras dengan tekad Andika yang memiliki kemauan tinggi untuk bisa jumping dan tampil di ajang kompetisi, sejak memacu di kelas MX 50 cc.
Bahkan, faktor timing derasnya arus regenerasi crosser-crosser belia saat itu, sama sekali tak menyurutkan obsesi dan cita-cita Andika.
Kendati rivalnya terkondisikan kemampuan finance yang mumpuni, tapi tak berdampak sama sekali terhadap psikis Andika.

Andika tetap komitmen, untuk bisa, bisa dan BISA ! Berbagai skema pelatihan diadopsi, seperti mengikuti latihan bersama crosser-crosser MX85, MX2 dan crosser Executive, di berbagai kesempatan.
Prioritas utama cuman satu, ATM ! Alias Amati Tiru dan Modifikasi dari gaya dan teknik petarung senior.
Di fase ini, Andika dan sang Ayah acap kali debat kusir, terkait input dan cara untuk melalui tahap pengembangan gaya balap, lebih terukur.

Di usianya yang relatif belia saat itu, Andika terbilang Idealis ! tak mau langsung menelanya, kendati telah tersaji dalam ilustrasi.
Andika, memiliki pola, teknik dan gaya balap sendiri dan anti mengcopi ! Ilustrasi justru hanya menjadi parameter dan motivasi, untuk menyiasati lebih singkat dan brutal lagi.

Dan Andika justru lebih puas, ketika melalui laga di berbagai level kejuaraan, yang lantas dijadikan sebagai panelisnya.
Merasa tak puas, atas inisiatifnya Andika lantas merapat di jajaran MX Training ternama di Jatim, salah satunya Nugroho Motocross Training, Kediri.

Cukup banyak ilmu dan teknik yang terlewati, lantas didapat di MX Training yang digawangi oleh Tri Priyo Nugroho itu, yang kerap dipanggil "Gundul" di kalangan pembalap.
Seiring perjalanan waktu, Andika kian berkembang dan matang, hingga menapaki jenjang di MX 85 cc.
Tak heran, gelar Juara Satu Kelas 85 cc di ajang KejurProv Jawa Timur 2022 sukses disabetnya.
Lagi-lagi dinamika derasnya jenjang regenerasi crosser-crosser yang notabene telah berada di singgasana MX Team, menjadi tantangan besar Andika.

Semangat 45-nya tak menyurutkan, terus dan terus mengikuti kejuaraan !
Demikian orang tua-nya tiada henti mengawal kebutuhan perabot Andika, berapapun besar kebutuhan sang putra, tanpa kompromi terus digelontorkan olah orang tua Andika dengan panji privater, alias modal sendiri.
Memasuki musim kompetisi motocross 2023, menjadi kabar baik bagi Andika, ketika M. Hidayat Batubara selaku Owner Team76MX Harimau Sumatera, meminang Andika.

Saya, lumayan lama memonitor gaya bermain dan perjuangan gigih Andika, setiap laga di berbagai kejuaraan.
"Andika petarung sejati, bukan crosser yang cengeng dan tampil apa adanya, "sebut pria mapan asal Mandailing Natal ini sambil tersenyum.
Dan di seri perdana Kejurnas GTX MX-Kasal Cup JC Round 2 Supertrack Openchampionship 2023, Tegal, Andika resmi membela Team76MX Harimau Sumatera.

Di singgasana megah ini, optimis peluang dan kans bertarung lebih terukur, akan kembali didapat Andika, dalam menyambut prestasi terbaiknya.
Catatan saya pribadi, Andika akan saya lebih giatkan untuk mengikuti fitness dan memperbaiki postur tubuhnya lebih ideal sebagai pembalap di kelas 125 CC.

"Logika sederhananya, agar mampu mengimbangi bengisnya Special Engine 250 cc, yang sebentar lagi menjadi jenjangnya, "sorot M.Hidayat Batubara memastikan. enea/foto : 76MX