Konsistensi Tono pengusaha muda asal Pati, yang menggeluti bidang usaha agrobisnis, sektor madu, terus mengalami peningkatan omset, seiring transformasi suplemen kesehatan usai pandemi.
Saat pandemi di 7 bulan silam, secara statistic memang meningkat 25%, untuk pemesanan madu, baik dari reseler maupun customer langsung.
Kebiasaan dan tradisi akan manfaat Madu Sari Alam ini, yang kemudian membangun kepercayaan konsumen, terkait manfaat dan khasiat Madu Sari Alam.
Sehingga, secara fungsi dan manfaat, dari kebutuhan bergulir menjadi sebuah keinginan serta tradisi.
Tak lain, sebagai penunjang metabolisme, optimalisasi kerja organ tubuh hingga efek positif kekebalan tubuh dari penyakit.
“Bahkan, meningkatnya penjualan usai pandemi ini, disebabkan khasiat madu dipercaya meningkatkan imunitas tubuh, ”papar Tono.
Fenomena ini pula, yang kemudian memicu kawasan Gunung Wungkal, Pati, sebagai lokasi peternakan Madu Sari Alam, mulai dibanjiri konsumen, yang datang langsung membeli dari peternakan.
Selain itu, lokasi ternak mulai menjadi rujukan bikers saat sunmori, dari berbagai komunitas motor, sebagai destinasi baru.
“Pantas kalau disebut sebagai “Touring Sehat & Tetap Semangat, ”puji Tono.
Sebab, selain mendapat destinasi dengan debit oksigen yang murni, serta hijaunya bentangan tumbuhan yang instagramable, para bikers juga mendapat asupan berupa suplemen yang bermanfaat.
Tapi, dari kacamata bisnis, prinsip ekonomi masyarakat dan bikers, yang ingin mendapatkan harga ekonomis dari peternakan mulai muncul.
“Sebagai kalkulasi lazim di masa perekonomian seperti saat ini dan sekian persen terselip, indikasi tingginya minat pasar, ”analisa Tono.
Skema market seperti ini, kian memacu Tono untuk mengembangkan kapasitas ternak lebah jenis Melifera yang embrionya dirangsang oleh bunga randu.
Lebah jenis ini mampu menghasilkan madu, dengan rasa manis dan gurih. Lebah jenis ini, menurut Tono juga dianggap produktif dalam menghasilkan madu.
“Memang sih, awal mulanya jenis lebah ini membutuhkan waktu adaptasi dengan iklim, jenis tumbuhan dan jenis bunganya, ”kisah Tono.
Biasanya, di fase awal akan ada koloni lebah yang punah, hingga ratu lebah mati. Ini karena tak bisa adaptasi dengan lingkungan.
Tapi, ada juga yang bisa beradaptasi dan berkembang. Menurut Tono, hal ini bagian dari seleksi alam.
Tono, kemudian mencaritahu, dari hasil input literatur yang didapatnya, Tono kemudian menyediakan vegetasi, dengan cara menanam banyak bunga randu di sekitar peternakannya.
“Pasalnya, bunga randu itu makanan pokok lebah Melifera dan secara kapasitas terus dimonitor dan dianalisa, sesuai embrio koloni, ”urai Tono memastikan. (*)