Fenomena dibukanya kelas dengan regulasi non pembalap atau komunitas di laga drag bike, sukses mengakomodir hobi lama Louis Fernando, penggila kecepatan asal Surabaya itu.
Kalau modifikasi mesin awalnya, saya bisanya hanya mengexplore di jalan, kini jadi lebih terarah juga terukur.
Jadi tak semudah membalik sarung tangan, tetap ada proses, yang pastinya tetap saya nikmati untuk melaluinya.
"Momen spesial ini, yang lama saya tunggu, untuk beradu kedigdayaan antar komunitas, "sapa hangat Louis yang mengusung basic Yamaha Aerox 155 VVA itu.
Kerenya, milenial murah senyum itu, tampil all out soal modifikasi dan up grade perfirmance mesin.
Hingga sekian persenya, mesin Aerox 155 VVA kebanggaanya ini, ber-DNA Yamaha R15 VVA. Memang amazing dan kira-kira baru pertama, di indonesia.
Untuk realisasinya, Louis mendaulat workshop RAT Motorsport di Jl. By Pass Juanda 17, Sidoarjo yang lagi naik daun.
"Harapanya, kadar gila saya soal modifikasi mesin, mudah diterjemahkan oleh begawan RAT Motorsport, "kata Louis.
Dari hasil komunikasi di salah satu sudut meja cafe Excelso, Swega CEO RAT Motorsport, mengamini proyek gila, kali ini.
Seolah mereinkarnasi ruang dan waktu 2007, kala sport 4 tak, ramai-ramai mengadopsi silinder head Satria F 150.
Demikian Aerox milik Louis, juga mengkanibal cylinder head Yamaha R15, yang sama-sama dilengkapi VVA seperti Aerox.
"Dari basic cylinder head-nya serupa, tapi tak sama, porting lebih besar, "jelas Swega.
Kendati demikian, perbagian kompartemen silinder head, ditinjau dan direvisi ulang.
Seperti modifikasi back cut valve, dari basic katup R15 VVA, yang dinilai mutlak sebagai penunjang gas speed.
"Berlanjut ke porting polish, upaya mengoptimalkan siklus langkah isap dan buang, sesuai kebutuhan kompetisi 201 meter, "timpal Ridho Roma tuner RAT Motorsport, yang mendapat delegasi.
Sementara, perbandingan kompresi merujuk extrem, hasil dari sekrap cylinder head 0,70 mm.
Hingga crown piston yang dipinjam dari Yamaha R15 VVA, kedalaman coakan bertambah 1 mm.
Selain pengaruh dari volume kubah ruang bakar, bertambahnya kedalaman coakan piston ini juga dipicu hasil modifikasi camshaft by RAT Motorsport.
Dengan perolehan lift camshaft 8,1 mm (in) dan 8,2 mm (ex).
"Alasan itu pula, pemakaian pegas katup tak main-main, langsung diimport dari Japan, "urai Ridho yang turut mengupgrade radiator from QTT.
Dan pertimbangan, tipikal mesin yang terklasifikasi long stroke, durasi camshaft diplot di angka 252 derajat (in) dan 250 derjat (ex), dengan nilai overlap in 2,4 dan ex 2,5.
Modifikasi camshaft ini, disebut-sebut menghemat porsi tenaga bawah.
Dengan asumsi, harus akur dengan desain pelepas gas buang, spesial order by BSS feat RAT Motorsport.
Detail spesifikasinya, diameter leher dalam 26 mm dan dilepas silincer 25 cm, berdiameter 50 mm.
Konsekuensinya, Aerox saya yang berjuluk "Huayra", kini tak lagi pernah ikut "ngabers.
Sebab, dari hasil up grade performance mesin, peningkatan torsi dan HP ekstrem.
RPM diumpan lebih singkat, praktis temperature mesin jadi ngaruh.
"Dan memang sifatnya sementara, hanya dipakai di lintasan drag bike, atau melayani jika ada yang nantang, "senyum Louis merendah.
Bahkan, harus didoping dengan jenis BBM fresh dari Pertamax Turbo, yang kini dilayani Fuel injector R15 VVA.
Dikombinasi throttle body 32 mm, yang telah dilengkapi velocity berbahan almu billet berkombinasi teflon aftermarket.
Praktis, ECU yang dipinjam dari BRT Juken 5, timing ignition tertinggi diralat di 42 derajat dan terendah di 38 derajat, saat 4000 RPM.
Dinamis dengan torehan fuel rate 190 cc/minute, guna melayani kebutuhan mesin hingga 11.000 RPM.
Sedang, piranti konversi power to speed, digawangi movable drive face dari Kawahara.
Ciri khasnya sudut lontaran roller weight yang memakai kombinasi 7 gram dan 8 gram, lebih landai.
Indikasi, variabel perbandingan diameter drive - driven belt lebih merata, dengan interval lebih lama.
"Kondisi demikian, setara dengan steping variabel drive - driven belt, dihentak hingga tenaga puncak, "beber Swega.
Racikan CVT seperti ini, juga mengalami ketergantungan piranti movable driven face.
Untuk progress kali ini, memakai mangkuk kampas sentrifugal Kytaco, dipadu kampas sentrifugal Daytona.
"Dan final setingnya, untuk pegas movable driven face, memakai TDR dengan spesifikasi 2000 RPM, "jelas Ridho yang mempercayakan drive belt kevlar tipe 2DP.
Hasil akhir pengujian diatas dynotest, mampu menyemburkan torsi maksimal 42 Nm dan power 21 HP. skg/foto : doc