Yamaha Lexi - RAT Motorsport, Sidoarjo : PEMBUKTIAN KEDIGDAYAAN MATIC LOW END

Ownernya pingin membalik fakta, kalau matic pabrikan garputala ini, juga bisa digdaya saat berada di spesialis dan empunya.

Segmen niaga yang melekat kini terkatrol menjadi monster, yang tak lagi pantas menjadi matic keluarga.

Dalam keterangan resminya, Swega CEO RAT Motorsport, di Jl. By Pass 17, Sidoarjo, melalui Lexi ini para bisa menjadi alternatif ngabers juga gacoan, khususnya bagi penggemar top speed.

Kalau basic matic premium diupgrade jadi kencang, itu sih sudah biasa.

"Jadi, tema di semester 2 tahun 2022 ini, saya mencanangkan program "Up Grade Matic Low End", "jelas Swega.

Bagi saya pribadi menjadi peluang pasar, berbalut adu kreasi dan inovasi.

"Dan progress up grade Lexi ini, serius dan tegas saya nyatakan sebagai pembuktian, "lantang Swega yang mendaulat Bagas siswanya untuk proses eksekusinya.

Up grade kapasitas mesin menjadi langkah awal, melalui pemakaian piston 65 mm dan stroke 58,5 mm.

Emblem baru steinless jadi berganti 194 cc. Layanan suplai gas segar, digawangi throttle body BRT dengan inlet 32 mm dan injector BRT 200 cc.

Dan rapi masih terinstal box air filter bawaan pabrik. 

Diteruskan re-design intake menjadi 34 mm, merupakan angka ideal, guna mengakomodir debit gas segar yang kian meningkat.

"Kalau exhaust diplot di angka 28 mm, bersanding knalpot BSS yang spesial dipesan sesuai data hitungan research, "sebut Bagas.

Sebagai pendukungnya, option part daleman silinder head mengalami full custom.

Seperti halnya over size katup, yang kini menjadi 25 mm (in) dan 22 mm (ex).

Berikut pemakaian bahan seteng jenis beryllium coper, yang dinilai mudah beradaptasi saat suhu rendah maupun tinggi.

Dari kekuatan bahan, faktor kalor jadi tak lagi ngaruh. "Sehingga sesuai kebutuhan tipikal mesin matic yang identik bergasing di RPM tinggi, "teori Bagas yang asli Salatiga itu.

Ngerinya, desain camshaft hasil custom RAT Motorsport tersaji extrem, menyesuaikan kebutuhan kubikasi mesin.

Mengadopsi liftcam 8,31 mm (in) dan 8,14 mm (ex), dengan capaian durasi 258 derajat (in) dan 256 derajat (ex).

Data detailnya, in open 24 derajat In close 54 derajat. Sedang, Ex open 65 derajat dan Close di 11 derajat.

Menurut Bagas, rancang desain camshaft kali ini, dominan mengejar HP di gasingan tengah.

Untuk mengimbangi torehan torsi maksimal, agar respon CVT di gasingan tengah lebih jalan.

"Dasar itu roller weight memakai kombinasi 8 gram dan 10 gram, dihantar sudut movable drive face 13 derajat, "ulas Bagas.

Inovatifnya, gear box dipinang dari N Max tahun pertama, dengan rasio 12-34 lebih berat.

Kalau dibandingkan OEM 13-40, itu artinya konversi power to speed saat memakai 12-34 lebih agresif.

Sebab, mekanis CVT membacanya bukan sebagai beban, sehingga peralihan variabel CVT tersalur sesuai porsinya.

Outputnya, mode diameter drive belt sejak RPM 1500 tersalur indah, meneruskan bengisnya torsi dan HP maksimal.

"Dengan asumsi pegas movable driven face, berganti Kawahara 1500 RPM, "jelas Bagas usai sesi test speed.

Finishingnya, program ECU BRT Juken 5 Plus, menunjuk di 22 derajat timing ignition terendah.

Dan timing tertinggi di 38 derajat saat 4000 RPM, dengan kondisi TPS terbaca di rentang 2% sampai 60%.

"Data itu, include atas pertimbangan perbandingan kompresi yang kini merujuk di perbandingan 14,5 : 1, "beber Bagas.   skg